Banyumas seringkali dipandang sebagai wilayah marginal
(Koentjaraningrat, 1984) yang berkonotasi kasar, tertinggal dan tidak lebih
beradab dibanding dengan kebudayaan yang berkembang wilayah lain. Kebudayaan Banyumas atau sering
pula disebut budaya Banyumasan hadir sebagai kebudayaan rakyat yang berkembang
di kalangan rakyat jelata yang jauh dari hegemoni kehidupan kraton.
kebudayaan Banyumas pada prinsipnya merupakan bagian tak terpisahkan
dari kebudayaan Jawa. Namun demikian dikarenakan kondisi dan letak geografis
yang jauh dari pusat kekuasaan kraton serta latar belakang kehidupan dan
pandangan hidup masyarakat Banyumas yang dijiwai oleh semangat kerakyatan, mengakibatkan
pada berbagai sisi budaya Banyumas dapat dibedakan dari budaya induknya. Jiwa
dan semangat.