Kamis, 19 November 2015

Bentuk dan Penelitian Badan Usaha serta Aspek Organisasi dan SDM


Oleh :
Aditya Putra Sanjaya (50412249)
Edwin Adam Nurhidayat (52412366)
Oscar Prathama (55412607)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

Bentuk dan Penelitian Badan Usaha
Serta
Aspek Organisasi dan SDM

Penulis : Aditya Putra Sanjaya, Edwin Adam Nurhidayat, Oscar Prathama
Pembimbing : Sunny Arief Sudiro

Abstraksi

Dalam membangun sebuah bisnis di bidang IT dapat dibentuk dari beberapa jenis Badan Usaha yang dalam hal ini juga terdapat disiplin ilmu dalam melakukan pengorganisasian serta Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan mutu bisnis.
Kata kunci : Bisnis, IT, Organisasi, Sumber Daya Manusia.

Pendahuluan

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Sedangkan Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yakni bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.

Metode Penilitian

Metode Penelitian penulis lakukan dengan cara studi pustaka yakni membaca dan membandingkan referensi – referensi yang ada pada buku, internet, dan artikel terkait.

Bentuk dan Penelitian Badan Usaha

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Badan Usaha adalah kesatuan hukum, teknis, dan ekonomi yang bertujuan mencari laba/keuntungan. Selanjutnya pengetahuan tentang Badan Usaha akan dijelaskan di bawah ini.
Bentuk – bentuk Badan usaha
Terdapat berbagai jenis Badan Usaha yang dikembangkan diantaranya…
  1. Perusahaan Perseorangan (Proprietorship).
    Merupakan bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik tunggal, dimana labanya hanya untuk pemilik usaha tersebut, pengendalian usahanya pun hanya dia yang mengendalikan. Umumnya pada usaha ini dampak dari kerugian yang dihasilkan adalah kecil.
  2. Perusahaan Kemitraan/Partnership (Firma, CV).
    Perusahaan yang dibangun bersama 2 orang atau lebih. Dalam membangun usaha ini tidaklah diperlukan modal yang besar karena sebagian modal dari rekan/partner, jadi sekalipun rugi akan ditanggung bersama – sama. Namun sering terjadi perdebatan dalam bentuk usaha ini.
  3. Korporasi/Corporation.
    Pada bentuk jenis Badan Usaha ini Sumber Investasi didapat dari pembelian saham, manajemen perushaan pun dibawah kendali dewan direksi yang dipilih oleh para pemegang saham. Kerugian dalam Badan Usaha berbentuk Korporasi adalah pajak yang tinggi, masalah keagenan, biaya keorganisasian tinggi dan lain sebagainya.
Bentuk – bentuk Bisnis akan dijelaskan pada gambar di bawah ini.
bentuk bisnis
Prosedur dan Legalitas pendirian Usaha
Mengapa Mendirikan Badan Usaha…?
  1. Untuk hidup
  2. Bebas dan tidak terikat
  3. Dorongan social
  4. Mendapat kekuasaan
  5. Melanjutkan usaha orang tua
Faktor – faktor yang harus dihadapi dalam pendirian Badan Usaha
  1. Barang dan Jasa yang akan dijual.
  2. Pemasaran Barang dan Jasa.
  3. Penentuan Harga
  4. Pembelian
  5. Kebutuhan tenaga kerja
  6. Organisasi Intern
  7. Pembelanjaan
  8. Jenis badan usaha yang akan dipilih
Proses Pendirian Badan Usaha
  1. Mengadakan rapat umum para pemegang saham.
  2. Dibuatkan akte notaris (nama – nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan didirikannya usaha).
  3. Didaftarkan di pengadilan negeri.
  4. Diberitahukan dalam lembaran negara (legalitas dair Kementrian Kehakiman).

Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Organisasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari 2 atau lebih orang yang bekerja sama dalam suatu bentuk yang ditetapkan untuk mencapai sebuah tujuan. Sebuah toko yang dimiliki dan dioperasikan oleh sepasang suami istri dapat disebut organisasi.
Seorang pembuat boneka yang mempekerjakan orang lain untuk membantu usahanya dan kemudian membagi tugas kepada masing – masing orang atau setiap orang yang melaporkan pekerjaannya kepada orang tertentu yang ditunjuk disebut sebagai pengorganisasian. Setelah pengorganisasian dilakukan, perusahaan memerlukan struktur organisasi, pola yang meliputi pembagian posisi dalam organisasi dan hubungan di antara posisi – posisi tersebut.
Bentuk Struktur Organisasi
  1. Fungsional
  2. Orang – orang dikelompokan ke dalam department – department menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas – aktivitas kerja.
    Fungsional
  3. Divisonal
  4. Department dikelompokan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementaslisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
    Divisional
  5. Matriks
  6. Rantai komando divisional dan fungsional diimplementasikan secara simultan dan membebani satu sama lainnya dalam department yang sama. Terdapat 2 rantai komando, dan beberapa karyawan memberikan laporan pada 2 bos.
    Matriks
  7. Tim
  8. Organisasi membentuk serangkaian tim untuk menyelesaikan tugas – tugas khusus dan untuk mengkoordinasikan department – department utama.
    Tim
  9. Jaringan
  10. Organisasi menjadi suatu pusat yang kecil, terhubung secara elektronis dengan organisasi lainnya yang melakukan fungsi – fungsi vital. Department bersifat independen dan melayani kontrak dengan sentral untuk mendapatkan keuntungan.
    Jaringan
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting dan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikattnya, SDM berupa manusia – manusia berkualitas yang dipekerjakan dalam sebuah organisasi sebagai penggerak tujuan organisasi tersebut.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi 2, yakni pengertian Mikro dan Makro. Pengertian SDM secara Mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau instittusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Sedangkan secara Makro SDM adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja atau yang sudah bekerja.

Sistem Penggajian

sistem penggajian
Masalah Gaji/Pendapatan/Imbalan Kerja bagi karyawan merupakan hal yang sensitive dan berpengaruh langsung pada produktivitas kerja individu. Bagi perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata – mata hanya untuk memenuhi Peraturan Pemerintah dalam kaitannya dengan UMR (Upah Minimum Regional), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan “keseimbangan/fairnesses” antara apa yang diberikan karyawan kepada perusahaan diimbangi oleh apa yang diberikan perusahaan untuk karyawan.
Hal ini mungkin tampak sederhana, tetapi dalam prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi bila perusahaan belum memiliki sistem penggajian yang mengacu pada “Obejektivitas” beban kerja (work load) bagi para karyawannya. Apabila perusahaan telah memiliki siste gaji melalui pendekatan metode tertentu yang bersifat kuantitatif, akan sangat membantu bagi penyelenggaraan pemeliharaan SDM.
Namun, pada kenyataanya telah banyak metode yang diterapkan dan tetap menimbulkan masalah bagi perusahaan. Hal ini biasanya timbul karena metode tersebut kurang sesuai dengan karakteristik lingkungan perusahaan dimana faktor – faktor yang berkaitan dengan masa kerja dan pengakuan terhadap pengalaman kurang dipertimbangkan.
Manfaat Sistem Penggajian
  1. Sebagai daya Tarik bagi tenaga kerja yang diperlukan perusahaan.
  2. Memelihara keberadaan karyawan untuk tetap bergabung dengan perusahaan.
  3. Merupakan “imbalan/kompensasi” yang setimpal atas prestasi yang telah diberikan karyawan.
  4. Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing – masing kontribusinya pada perusahaan.
  5. Tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah.
  6. Tidak melebihi kemampuan keuangan perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis.
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen merupakan komunikasi dua arah. Dimana para pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apa rasanya bekerja di dalam sebuah organisasi. Sedangkan organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang pelamar yang ingin mejadi karyawan.
Sumber – Sumber Rekrutmen
Sumber – sumber rekrutmen adalah pelamar langsung, lamaran tertulis, lamaran berdasarkan informasi, orang lain, jalur iklan, perusahaan penempatan tenaga kerja, perusahaan pencari tenaga kerja professional, lembaga pendidikan, organisasi profesi, serikat pekerja, dan melalui balai latihan kerja milik pemerintah.

Kesimpulan

Badan Usaha merupakan kegiatan – kegiatan untuk memproduksi barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau laba baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Sedangakan Sumber Daya Manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantukan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang telah disiapkan namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya menjadi tidak bermakna.

Daftar Pustaka

Noviyanto, Pengembangan Rencana Bisnis di Bidang TIK : Regulasi dan Prosedur Pendirian Usaha
http://webmantab.blogspot.co.id/2012/10/aspek-sumber-daya-manusia-dan-organisasi.html
http://teropongbisnis.com/wp-content/uploads/2013/04/sistem-penggajian-yang-adil-untuk-karyawan-2.jpg

0 komentar:

Posting Komentar